Welcome to our online store

Friday, February 25, 2011

Pengenalan Audit Sistem Informasi

Download Materi Langsung di sini
Bahan Kuliah Audit Sistem Informasi oleh: Endang WahyuningsihS.Kom., M. Cs
Pengertian

       Menurut pendapat Ron Weber (1999, p.10 ), “ EDP auditing is the

process of collecting and evaluating evidence to determine whether a

computer systems safeguards assets, maintains data integrity, achieves or-

ganzational goals effectively, and consumes resources effiently”.

Pengertiannya secara garis besar ialah proses pengumpulan dan

pengevaluasian bukti-bukti untuk menentukan apakah suatu sistem aplikasi

komputerisasi telah menetapkan dan menerapkan sistem pengendalian

intern yang memadai, semua aktiva dilindungi dengan baik/ tidak

disalahgunakan serta terjaminnya integritas data, keandalan serta efektifitas

dan efisiensi penyelenggaraan sistem informasi berbasis komputer.

   Audit sistem informasi dilakukan untuk dapat menilai:

a. apakah sistem komputerisasi suatu organisasi/perusahaan dapat

   mendukung pengamanan aset.

b. apakah sistem komputerisasi dapat mendukung pencapaian

   tujuanorganisasi/perusahaan.

c. apakah sistem komputerisasi tersebut efektif, efisien dan data

   integrity terjamin.

        Dikaitkan dengan pengertian dan jenis-jenis audit yang telah dibahas

pada bab sebelumnya, audit sistem informasi dapat dikelompokkan dalam

beberapa tipe. Audit sistem informasi akuntansi berbasis komputer

merupakan bagian dari suatu kegiatan audit laporan keuangan yang sistem

akuntansinya berbasis komputer, khususnya dalam pengujian pengendalian

(test of controls) apakah sistem dan program-programnya sudah benar, atau

dalam audit substantif (substantive test of transactions and balance related)

apakah data/file yang ada pada sistem komputerisasi benar. Di pihak lain

audit sistem informasi juga dapat dikatagorikan sebagai jenis audit

operasional, khususnya kalau pemeriksaan yang dilakukan adalah dalam

rangka penilaian terhadap kinerja unit fungsional atau fungsi sistem

informasi (pusat/instalasi komputer), atau untuk mengevaluasi sistem-

sistem aplikasi yang diimplementasikan pada suatu organisasi (general

review), untuk memeriksa keterandalan sistem aplikasi komputer yang

sedang dikembangkan (concurrent audit), maupun yang sudah

dioperasikan (post implementation audit).


Jadi secara lebih jelas audit sistem informasi dapat digolongkan

dalam tipe atau jenis-jenis audit sebagai berikut:

Audit laporan keuangan (Financial Statement Audit)

2. Audit operasional (Operational Audit)

2.1. Audit terhadap aplikasi komputer

a. Postimplementation audit (audit setelah implementasi)

b. Concurrent audit (audit secara bersama-sama)

2.2. General audit (audit umum)

Auditor mengevaluasi kinerja unit fungsional atau fungsi sistem

informasi (instalasi komputer) apakah telah dikelola dengan baik.

Tujuan Audit SI

      Tujuan audit sistem informasi menurut Ron Weber (1999, p.11-13)

dapat disimpulkan secara garis besar terbagi menjadi empat tahap, yaitu:


Meningkatkan keamanan aset-aset perusahaan.

Meningkatkan integritas data.

Meningkatkan efektifitas sistem.

Meningkatkan efisiensi sistem.

1. Pengamanan Aset

   Aset informasi suatu perusahaan seperti perangkat keras (hardware),

   perangkat lunak (software), sumber daya manusia, file data harus dijaga

   oleh suatu sistem pengendalian intern yang baik agar tidak terjadi

   penyalahgunaan aset.

2. Menjaga integritas Data

   Integritas data (data integrity) adalah salah satu konsep dasar sistem

   informasi. Data memiliki atribut-atribut tertentu seperti: kelengkapan,

   kebenaran, dan keakuratan.

3. Efektifitas Sistem

   Efektifitas sistem informasi perusahaan memiliki peranan penting dalam

   proses pengambilan keputusan. Suatu sistem informasi dapat dikatakan

   efektif bila sistem informasi tersebut telah sesuai dengan kebutuhan

   user.

4. Efisiensi Sistem

   Efisiensi menjadi hal yang sangat penting ketika suatu komputer tidak

   lagi memiliki kapasitas yang memadai.

5. Ekonomis

   Ekonomis mencerminkan kalkukasi untuk rugi ekonomi (cost/ benefit)

   yang lebih bersifat kuantifikasi nilai moneter (uang).

AO214 Modul-22


152

Perlunya Kontrol & Audit

      Faktor-faktor yang mendorong pentingnya kontrol dan audit sistem

informasi (Weber, 1999, p.6) adalah antara lain untuk:



Mendeteksi agar komputer tidak dikelola secara kurang terarah

Mendeteksi resiko kehilangan data.

Mendeteksi resiko pengambilan keputusan yang salah akibat infor-

masi hasil proses sistem komputerisasi salah/lambat/tidak lengkap.

Menjaga aset perusahaan karena nilai hardware, software dan

personil yang lazimnya tinggi.

Mendeteksi resiko error komputer.

Mendeteksi resiko penyalahgunaan komputer (fraud).

Menjaga kerahasiaan

Meningkatkan pengendalian evolusi penggunaan komputer

       Tujuan dan ruang-lingkup audit tidak mengalami perubahan. Akan

tetapi penggunaan suatu komputer dapat mengubah pengolahan dan

penyimpanan informasi keuangan dan dapat berdampak terhadap organisasi

dan prosedur yang digunakan oleh perusahaan dalam mencapai

pengendalian intern yang memadai. Oleh karena itu prosedur yang

digunakan oleh auditor dalam memperoleh pemahaman dan melakukan

pengujian pengendalian atas sistem akuntansi dan pengendalian intern yang

berkaitan maupun pengujian substantif yang berkaitan dengan sifat, saat,

dan luas prosedur audit lainnya dapat mengalami perubahan.


       Keahlian dan kompetensi auditor dalam audit sistem informasi

berbasis komputer mungkin agak berbeda dibandingkan dengan cara kerja

para akuntan yang memeriksa sistem pembukuan secara manual. Jika

auditor melaksanakan auditnya dalam sistem berbasis kmputer, maka ia

harus memiliki pemahaman yang cukup mengenai komputerisasi/

komunikasi untuk merencanakan penugasan dan ia harus memahami

bagaimana dampak pengolahan data elektronik terhadap prosedur yang

digunakan oleh auditor dalam memperoleh pemahaman dan melakukan

prosedur audit, termasuk penggunaan teknik audit berbantuan komputer

(TABK).

      Auditor harus memutuskan apakah dalam auditnya ia akan

menggunakan komputer atau tidak dan pendekatan mana yang akan

ditempuh. Tiga pendekatan audit yang berkaitan dengan komputer :

a. Audit disekitar komputer (audit arround the computer)

b. Audit melalui komputer (audit through the computer)

c. Audit dengan komputer (audit with the computer).

Audit Arround the Computer

       Dalam pendekatan audit disekitar komputer, auditor dapat

melangkah kepada perumusan pendapat dengan hanya menelaah struktur

pengendalian dan melaksanakan pengujian transaksi dan prosedur

verifikasi saldo perkiraan dengan cara sama seperti pada sistem manual

(bukan sistem informasi berbasis komputer). Auditor tidak perlu menguji

pengendalian sistem informasi berbasis komputer klien (yaitu terhadap file

program/data di komputer), melainkan cukup terhadap input serta output

sistem aplikasi saja. Dari penilaian terhadap kualitas dan kesesuaian antara

input dengan output sistem aplikasi ini, auditor dapat mengambil

kesimpulan tentang kualitas pemrosesan data yang dilakukan klien

(meskipun proses/program komputernya tidak diperiksa). Oleh karena itu

auditor harus dapat mengakses ke dokumen sumber yang cukup dan daftar

laporan/keluaran (output) yang terinci dalam bentuk yang dapat dibaca.

Kuncinya adalah pada penelusuran transaksi terpilih mulai dari dokumen

sumber sampai ke bagan-perkiraan (akun) dan laporan keuangan. Untuk

menerapkan metode ini, pertama auditor meninjau dan menguji

pengendalian masukan (input controls), kemudian menghitung hasil yang

diperkirakan (expected) dari proses transaksi yang terpilih, lalu auditor

membandingkan hasil sesungguhnya seperti yang tampak dalam laporan

yang dihasilkan dengan hasil yang dihitung secara manual (untuk mendapat

keyakinan bahwa proses atau program komputernya sudah benar).

       Disamping mungkin masalah pengetahuan auditor mengenai aspek

teknis komputer atau keterbatasan lain, metode audit di sekitar komputer

tersebut cocok untuk dilaksanakan pada situasi sebagai berikut :


1) Dokumen sumber tersedia dalam bentuk kertas (bahasa non-

   mesin) , artinya masih kasat mata dan dilihat secara visual.

2) Dokumen-dokumen disimpan dalam file dengan cara yang

   mudah ditemukan.

3) Keluaran dapat diperoleh dari daftar yang terinci dan auditor

   mudah menelusuri setiap transaksi dari dokumen sumber kepada

   keluaran dan sebaliknya.

4) Sistem komputer yang diterapkan masih sederhana.

5) Sistem komputer yang diterapkan masih menggunakan software

   yang umum digunakan, dan telah diakui, serta digunakan secara

   massal.

Keunggulan metode audit disekitar komputer adalah:

1) pelaksanaan audit lebih sederhana.

2) auditor yang memiliki pengetahuan minimal di bidang komputer

   dapat dilatih dengan mudah untuk melaksanakan audit.

      Kelemahannya adalah jika lingkungan berubah, maka kemungkinan

sistem itupun akan berubah dan perlu penyesuaian sistem atau program-

programnya, bahkan mungkin struktur data/file, sehingga auditor tidak

dapat menilai/menelaah apakah sistem masih berjalan baik

Audit Through the Computer

       Dalam pendekatan audit ke sistem komputer (audit through the

computer) auditor melakukan pemeriksaan langsung terhadap program-

program dan file-filile komputer pada audit sistem informasi berbasis

komputer. Auditor menggunakan komputer (software bantu) atau dengan

cek logika atau listing program (desk test on logic or program source code)

untuk menguji logika program dalam rangka pengujian pengendalian yang

ada dalam komputer. Selain itu auditor juga dapat meminta penjelasan dari

para teknisi komputer mengenai spesifikasi sistem dan/ atau program yang

diperiksanya. Dalam pengujian substantif, para auditor memeriksa file/data

komputer. Apabila auditor menggunakan alat bantu program audit, besar

kecilnya penggunaan (peranan) komputer dalam audit tergantung pada

kompleksitas dari sistem komputer perusahaan yang diaudit.

Penggunaannya dapat sederhana atau lebih rumit. Dalam pendekatan ini

fokus perhatian auditor langsung pada operasi pemrosesan di dalam sistem

komputer.

Pendekatan audit langsung ke sistem komputerisasi cocok dalam kondisi:

1) Sistem aplikasi komputer memroses input yang cukup besar dan

   meng-hasilkan output yang cukup besar pula, sehingga

   memperluas audit untuk meneliti keabsahannya.

2) Bagian penting dari struktur pengendalian intern perusahaan

   terdapat di dalam komputerisasi yang digunakan.

3) Sistem logika komputer sangat kompleks dan memiliki banyak

   fasilitas pendukung.

4) Adanya jurang yang besar dalam melaksanakan audit secara

   visual, sehingga memerlukan pertimbangan antara biaya dan

   manfaatnya.

Keungulan pendekatan audit melalui komputer adalah:

(1) auditor memperoleh kemampuan yang besar dan efektif dalam

   melakukan pengujian terhadap sistem komputer.

(2) auditor akan merasa lebih yakin terhadap kebenaran hasil

   kerjanya.

(3) auditor dapat menilai kemampuan sistem komputer tersebut

   untuk menghadapi perubahan lingkungan.

Karena pendekatan ini demikian kompleksnya, maka kelemahan

pendekatan ini yaitu memerlukan biaya yang besar dan tenaga ahli yang

terampil.

Audit with the computer

      Dalam audit dengan komputer (audit with the computer) atau audit

berbantuan komputer (computer assisted audit) terdapat beberapa cara

yang dapat digunakan oleh auditor dalam melaksanakan prosedur audit:

1) Memproses/melakukan pengujian dengan sistem komputer klien

   itu sendiri sebagai bagian dari pengujian pengendalian/substantif.

2)

  Menggunakan komputer untuk melaksanakan tugas audit yang

terpisah dari catatan klien, yaitu mengambil copy data/file

dan/atau program milik klien untuk dites dengan komputer lain

(di kantor auditor).

3) Menggunakan komputer sebagai alat bantu dalam audit,

  menyangkut :

  a. Dalam pengujian program dan/atau file/data yang

     dipergunakan dan dimiliki oleh perusahaan (sebagai software

     bantu audit).

  b.Menggunakan komputer untuk dukungan kegiatan audit,

     misalnya untuk administrasi dan surat-menyurat, pembuatan

     tabel/jadwal, untuk sampling, dan berbagai kegiatan office

     automation lainnya.

     Pada pendekatan ini audit dilakukan dengan menggunakan komputer

dan software untuk mengotomatisasi prosedur pelaksanaan audit.

Pendekatan ini dapat menggunakan beberapa computer assisted audit

techniques, misalnya Systems control audit reviw file (SCARF), snapshot

(pemotretan cepat), dan sebagainya.

      Pendekatan audit dengan bantuan komputer merupakan cara audit

yang sangat bermanfaat, khususnya dalam pengujian substantif atas file dan

record perusahaan. Software audit yang digunakan merupakan program

komputer yang digunakan oleh auditor untuk membantu pengujian dan

evaluasi keandalan record/ data/file perusahaan. Software audit yang

digunakan dapat digolongkan menjadi dalam: (1) perangkat lunak audit

khusus ( SAS, specialized audit software), dan (2) perangkat lunak audit

yang berlaku umum (GAS, generalized audit software)

       Perangkat lunak terspesialisasi (specilized audit software)

merupakan satu atau lebih program khusus yang dirancang oleh auditor

agar sesuai dengan situasi audit tertentu. Software audit ini jarang

digunakan karena penyiapannya memerlukan waktu, mahal, dan

memerlukankeahlianauditordibidangkomputer.Cara

penanggulangannya dapat dengan menggunakan program yang relevan

dengan tujuan audit yang saat itu digunakan oleh perusahaan. Sedangkan

perangkat lunak audit yang digeneralisasi terdiri dari seperangkat program

komputer yang secara bersama melaksanakan bermacam fungsi

pemrosesan data atau manipulasi data sebagai alat bantu audit. GAS

lazimnya dibuat software house sebagai suatu package software yang dijual

dan dapat digunakan oleh berbagai kantor akuntan untuk melaksanakan

tugas audit dan dapat digunakan pada berbagai perusahaan.

      Program-program audit digeneralisasi mempunyai dua manfaat

penting:

(1) program ini dikembangkan sedemikian rupa sehingga memudahkan

   pelatihan bagi staf auditor (user friendly) dalam menggunakan program.

   Dalam hal ini auditor hanya perlu memiliki sedikit pengetahuan tentang

   komputer atau sistem informasi berbasis komputer, tidak perlu memiliki

   pengetahuan dalam pemrograman.

(2) dapat diterapkan pada berbagai perusahaan, dalam lingkup tugas-tugas

   yang lebih besar atau kecil tanpa harus mengeluarkan biaya atau

   mengalami kesulitan dalam mengembangkan program.

       Kelemahan utama sistem audit berbasis komputer yang

digeneralisasi adalah upaya dan biaya pengembangannya tentu relatif besar

dan mungkin memerlukan keahlian teknis yang memadai, karena antara

lain software tersebut harus dirancang untuk dapat digunakan secara luwes

untuk berbagai perusahaan dan berbagai tipe testing. Oleh karena itu

pembuat software ini lazimnya software house. Selain itu karena software

ini bersifat generalized maka tentu tidak akan dapat memenuhi kebutuhan

spesifik tiap auditor secara individu, karena bagaimanapun produk tersebut

adalah bersifat paket.

       Audit dengan bantuan komputer untuk kegiatan dukungan paling

sering digunakan meskipun sistem klien tidak berbasis komputer. Selain

untuk kegiatan administratif, sampling, penjadwalan, penyusunan program

audit dan kuesioner serta pencatatan-pencatatan dan pelaporan hasil audit,

komputer biasanya juga digunakan oleh auditor atau pegawai perusahaan

klien untuk melakukan analisis atau pengikhtisaran, pembuatan grafik dan

tabel-tabel tentang hasil audit (misalnya dengan Microsoft Excel).

       Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan misalnya data neraca saldo

klien di input ke dalam sistem komputer, lalu auditor menggunakan data

tersebut untuk menghitung atau melakukan prosedur analisis. Komputer

juga dapat dipergunakan untuk:

(a) penyusunan neraca saldo dan skedul utama, yaitu misalnya pada saat

    audit dilakukan, perkiraan-perkiraan neraca saldo dapat secara otomatis

    dijumlah atau digabungkan untuk menyusun naskah laporan keuangan.

(b) penyusunan kertas kerja. Misalnya untuk merekam pembuktian saldo

    kas bank, konfirmasi, pengkhtisaran piutang, ikhtisar aktiva tetap dan

    penyusutan.

(c) prosedur analitis.

(d) mempermudah pembandingan jumlah-jumlah ratio dan analisis lain.

(e) penyusunan program audit. Misalnya dengan mengetik program audit

    dengan fasilitas pengolah kata.

(f) memahami struktur pengendalian intern. Dapat dilakukan dengan

    pengolah kata (secara narataif), dengan membuat daftar pertanyaan,

    atau dengan membuat bagan arus.

(g) sampling audit.

    Menggunakan perangkat lunak khusus untuk merancang, memilih dan

    mengevaluasi sampel audit dengan berbagai teknik statistikdan non

    statistik atau dengan tabel kerja elektronik.

(h) pengaturan penugasan dan perencanaan waktu. Kegiatan ini dapat

    dilakukan dengan fasilitas pengolah kata atau tabel kerja elektronik.

(I) penyusunan perangkat lunak audit. Komputer digunakan untuk

    mempermudah pengembangan spesifik GAS.

      Sering kali tugas-tugas spesifik yang dilakukan auditor dengan

komputer bergantung pada jenis perangkat lunak yang tersedia. Jenis-jenis

perangkat lunak seperti perangkat lunak multi-guna komersial, contohnya

program tabel lembaran kerja (spread-sheet), dan pengolah kata (word

processor). Spread-sheet dapat menyajikan dan memanipulasi data dalam

bentuk matrik dengan kolom-kolom dan baris-baris yang mirip dengan


neraca lajur, Termasuk dalam jenis tabel kerja elektronik ini ialah Excel,

Lotus 1-2-3, Visi-Calc, Supercalc, dan Multiplan. Sedangkan untuk word

processor misalnya Microsoft Word, WordStar, Perfect Writer, Word

Perfect. Selain untuk pengolah lembaran kerja dan pengolah kata, komputer

juga dapat dimanfaatkan untuk pembuatan tempale. Template ialah

merupakan format-format yang dirancang terlebih dahulu dalam bentuk

yang standar, untuk tujuan kertas kerja dan surat-surat, yang disimpan

dalam perangkat lunak elektronik atau pengolah data. Auditor juga dapat

membuat software audit yang lebih khusus bagi kepentingannya. Perangkat

lunak kegunaan khusus tersebut merupakan perangkat lunak yang

dikembangkan sendiri oleh auditor untuk kepentingan intern.
Download Materi Langsung di sini

 Sumber: 
  1. Endang Wahyuningsih S.Kom., M. Cs.
  2. http://12puby.wordpress.com/2011/02/21/audit-sistem-informasi/

Add to Cart

Related Product :

0 komentar:

Post a Comment

Most View Product

Contact Online

.
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2012. Petewelle - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger